Sekarang banyak pengguna media sosial berasal dari kalangan pelajar, dari tingkat dasar hingga menengah. Hampir semua pelajar memiliki akun facebook, twitter, bahkan media sosial di handphone. Bagi para guru maupun orang tua, tidak perlu melarang pelajar memiliki akun media sosial. Justru jadikan Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran bagi para pelajar.
Menjadikan Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran bisa memberikan dampak positif bagi pengguna kalangan pelajar. Walaupun kita semua tahu ada dampak positif dan negatif yang terdapat di internet khususnya media sosial. Seperti facebook yang kemungkinan memiliki sifat negatif yang lebih banyak disbanding twitter. Facebook yang kini kita tahu selain memuat teks, juga bisa dengan mudah mengupload gambar dan video dengan sangat mudah. Dibandingkan twitter hanya memuat 140 karakter. Bisa juga mengupload gambar dan video namun di twitter tidak langsung terlihat jika tidak diklik terlebih dahulu. Jadi mungkin sifat negatif twitter lebih sedikit, asalkan tidak menuliskan kata-kata yang tidak sopan. Jika seperti itu sama saja bersifat buruk bagi pelajar. Untuk mengatasi dampak negatif di media sosial, para guru bisa memanfaatkannya untuk sarana pembelajaran.
Memuat materi pembelajaran di media sosial dengan materi yang sedang diajarkan di sekolah. Pelajar yang aktif di media sosial bisa mendapat pengetahuan lebih melalui media sosial yang kini mudah diakses dimana saja dengan mudah. Kemudian guru memberikan soal latihan di media sosial sejenis facebook, dan diharuskan para siswa untuk menjawabnya dan mengirimkan isi jawaban tersebut melaluik inbox atau komentar langsung di bawah soal latihan. Tidak perlu dikhawatirkan para siswa mencontek hasil jawaban lain, yang penting para siswa tersebut sudah membaca soal yang diberikan.
Mencantumkan atau membagikan situs-situs untuk pendidikan maupun soal latihan kepada para siswa di media sosial, atau membuat blog tentang mata pelajaran khusus. Di blogtersebut siswa bisa belajar sekaligus bisa berdiskusi dengan guru tentang mata pelajaran tersebut. Membagikan kisi-kisi untuk soal ujian melalui media sosial juga bisa dibilang lebih menarik bagi para siswa. Apalagi dalam bentuk video, maka para siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya. Namun jangan lupa untuk menambahkan hal-hal yang bersifat kreatif dan mendidik agar dampak positif bisa lebih terasa.
Dengan begitu para pendidik harus bisa berkreasi sekreatif mungkin agar para siswanya lebih tertarik. Beberapa cara tersebut bisa menuntun para pelajar untuk menggunakan media sosial ke arah positif. Diharapkan juga para guru dan orang tua mengontrol tingkah para pelajar di media sosial. Apakah mereka menulis maupun mengunggah hal-hal berbau positif atau negatif. Dan kita juga harus sadar akan manfaat Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran.